Karena
bosan mununggu bus menuju Solo, maka saya dan Yuka memutuskan untuk segera naik
bus yang pertama lewat. Sebelumnya kami sepakat untuk tidak naik bus ‘Siksa
Kubur’ yang dikenal sering celaka itu. Tanpa pikir panjang kami langsung naik
ke bus yang berhenti saat itu. Walaupun bukan bus SK, tetap saja kecepatan dan
kelincahan sopir membuat nyali kami ciut. Satu-satunya cara mengatasi ketakutan
adalah tidur dan berharap bangun di di Solo.
Solo
buat saya adalah kota kedua sejak merekam peristiwa Rock In Solo 2011. Langsung
menuju Sunan hotel dan berjumpa kembali dengan orang-orang hebat pelaksana Rock
In Solo. Press Con berlangsung santai, tidak lupa saat mendapat giliran kami
ngoceh tentang riset dan rencana pembuatan dokumenter Javanese Black Metal.
Pre-promo?
Setelah
beristirahat di kantor The Think Organizer, saya langsung mempersiapkan
produksi DVD Report Rock In Solo 2012 secara tradisional menggunakan DVD-R satu
persatu yang menyita waktu. Rencana mengunjungi candi Cetho dengan Doni cs.
gagal. Yuka lebih beruntung karena berkesempatan diajak Djiwo (Makam), Eep
(Obor Setan) dan Usman (Kalabintalu) ke sebuah situs mata air keramat. Wuih!
Malam
hari akhirnya saya mendapat kesempatan ke Kartel Store untuk bertemu Djiwo,
salah satu nara sumber utama untuk dokumenter ini. Selain saya dan Yuka ada
Gede (StageID) dan Rio, yang juga mempunyai dalam proses pembuatan buku dan
pameran fotografi tentang scene Javanese Black Metal. Djiwo adalah salah satu
penampil di hari ke-dua Rock In Solo 2013 dengan proyek di luar bandnya, Makam.
Djiwo banyak bercerita tentang proyeknya dan perbedaan dalam musik dan konten
dengan Makam.
Dini
hari saya balik ke markas The Think melanjutkan produksi dvd untuk besok
harinya: konser jahanam Rock In Solo 2013. See you at the mosh pit \m/
Link
No comments:
Post a Comment