Catatan arah ke markas band Immortal Rites
telah lengkap, jadilah dengan kereta ekonomi kami berangkat menuju Kediri. Setibanya
kami langsung dijemput Billy vokalis Pandhowo yang juga adalah adik dari Doni
gitaris Immortal Rites.
Doni langsung menjamu di distro miliknya Mystic
Division 99 tidak jauh dari RS. Baptis. Dari koleksi cd, kaos dan aksesoris
metal yang dijual tampak dinamika scene metal yang sangat aktif di kota Kediri.
Berbagai scene di kota ini menjadi satu, sangat kompak dan saling mendukung.
Perkenalan dan bincang-bincang dilanjutkan di
rumah Doni sekitar lima ratus meter dari MD99. Di bagian belakang rumahnya,
sebuah kamar terbuka kecil dengan poster-poster dan foto-foto perjalanan karir
Immortal Rites. Walaupun sempit kamar ini telah menjadi satu pusat berkumpulnya
komunitas underground di Kediri. Bersama kami hadir juga Win, bassist Immortal
Rites yang menyempatkan diri disela kesibukannya sebagai panitia perayaan 1
Suro.
Dari perbincangan kami tentang Javanese Black
Metal mengarah ke topik yang menarik yaitu pelestarian situs-situs bersejarah
Jawa. Doni dan kawan-kawan pengusung Javanese Black Metal menempatkan situs
bersejarah menjadi titik penting dalam bermusik. Candi-candi dan situs yang
biasa disebut keramat telah menjadi kebutuhan inspirasi, spiritual, sejarah,
dan kesadaran menjaga warisan budaya. Saya dan Yuka sempat diajak untuk ikut
serta dalam kunjungan mereka ke beberapa candi di Jawa Tengah yang berhubungan
dengan materi untuk album baru Immortal Rites.
Album kompilasi Metal Aggression yang didukung oleh Walikota Kediri |
Pukul 2 dini hari saya dan Yuka diantar oleh
Doni ke tempat perhentian bus untuk menuju Solo, mengejar acara Press
Conference Rock In Solo 2013 sekaligus Launching DVD Rock In Solo 2012. Kami
berjanji untuk bertemu lagi dengan Doni cs. di ganasnya moshpit Rock In Solo.
Hellyeah!!!
Tujuan berikut: Surakarta
Link:
No comments:
Post a Comment